Kiat Menjadi Quantum Teacher : Suatu Tantangan
Pendahuluan
Study di 29 negara mengungkapkan, guru merupakan penentu paling besar terhadap prestasi belajar siswa. Peranan guru semakin penting di tengah keterbatasan sarana dan prasarana seperti di negara-negara berkembang.
Isu klasik yang muncul selama ini ialah ; usaha apa yang paling tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu guru? Apakah melalui penataran, pendidikan/penyetaraan, pelatihan? Isyu lain : Manakah pilihan yang lebih tepat antara meningkatkan kesejahteraan (terutama gaji) agar guru lebih termotivasi dalam bekerja?
Kita sebagai guru dihadapkan kepada hal-hal yang berada di luar otoritas kita, kebijakan berada di tangan para penyelenggara pendidikan (Pemerintah untuk Negeri dan Yayasan untuk Swasta).
1. Quantum Teacher : Hidup disaat ini
Saat ini kita adalah Guru. Pusatkan perhatian kita pada apa yang kita hadapi. Kerjakan setiap tugas sebaik mungkin. Persembahkan yang terbaik.
Percayalah hanya mitos, “Guru itu pendapatannya rendah.” Kita bias kaya dengan profesi kita ini, asalkan professional dan tentunya menjadi “Quantum Teacher”, dengan segala inovasinya.
2. Berpandangan positif terhadap murid
Keyakinan Guru akan potensi manusia dan kemampuan semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan (Education on Edge of Possibility, Renate Nummela Caine and Geoff.Caine)
Kita harus mampu menghancurkan mitos-mitos tentang kecerdasan :
• Kecerdasan ditentukan oleh keturunan
• Kecerdasan aus dengan bertambahnya usia
• Kecerdasan tidak dapat diperbaharui
Menurut Howard Garner dalam Multiple Intelligence. Kecerdasan terbagi 8 kelompok, yaitu :
a. Kecerdasan Spasial dan Visual
b. Kecerdasan Linguistic
c. Kecerdasan Interpersonal
d. Kecerdasan Music and Rhythm
e. Kecerdasan Naturalistic
f. Kecerdasan Body Kinaesthetic
g. Kecerdasan Intrapersonal
h. Kecerdasan Logic and Math
3. Menanamkan AMBAK
Murid akan mengikuti pelajaran kalu mereka tahu manfaat pelajaran kita bagi kehidupan mereka.
4. Mengajar sesuai dengan prinsip kerja otak
• Memulai dengan menceritakan penemuan-penemuan baru
• Memberikan waktu jeda
• Mengiringi belajar dengan music klasik
• Mengajar dengan melibatkan emosi siswa
Penelitian menyampaikan kepada kita bahwa tanpa keterlibatan emosi, kegiatan syaraf otak pelajaran dalam ingatan (Goleman_1995, Lc Doux_1993, Mac Lean_1990). Ilmuwan syaraf Dr. Joseph Le Doux mengemukakan bahwa amigdala, pusat emosi otak, memainkan peran besar dalam penyimpanan memori.
5. Mengajar sesuai dengan tipe belajar
• Visual
• Auditorial
• Kinestetik
6. Mengajar dengan menggunakan media audio-visual dan praktik
7. Mengajarkan cara belajar
• Teknik membaca cepat
• Teknik mencatat tingkat tinggi
• Teknik menghafal
8. Memberi pengalaman “…Aha!!!”
9. Menciptakan Raport
10. Menata lingkungan Belajar-mengajar
“Quantum Teacher” adalah guru yang sangat kreatif dan inovatif yang akan mengerahkan seluruh potensi diri dan lingkungannya untuk menciptakan suasana ‘Learning is Fun’.
Kumaedi, M.Pd_2004
0 komentar:
Posting Komentar