Kamis, 26 November 2009

speaking...

Clarets Rendall
‘Ingatlah, jika tugas Anda adalah berbicara, dan tugas orang lain adalah mendengarkan, maka hendaklah Anda mengakhiri tugas Anda sebagai pembicara sebelum berakhir tugas orang lain sebagai pendengar.”
“Jangan berbicara sebelum Anda berfikir. Jika berbicara sebelum berfikir, maka Anda akan seperti keran yang terbuka dan tangki air yang kosong.:
Kiat menyampaikan pendapat sesuai ajaran Rosululloh:
• Meringkas pembicaraan sambil bersandar pada akal yang focus pada inti persoalan dan menghindari penyampaian maksud dengan nada keras karena bias memalingkannya dari pokok pembicaraan.
• Berbicara dengan perlahan bias memberikan kesempatan yang cukup agar para pendengar dapat menangkap isi pembicaraan. Dengan cara ini, si pembicara akan berhasil menyampaikan maksudnya kepada pendengar.
• Berbicara dengan perlahan bias memberikan manfaat pada si pembicara sendiri. Sebab hal ini dapat membuatnya memiliki cukup waktu untuk menyusun ide-idenya secara benar dan jelas.
Seni menyampaikan pendapat dan ide:
• Mengingat dengan baik, persiapan yang matang, sering praktik dan latihan, akan menghindarkan Anda dari penampilan yang buruk.
• Hadapi dan hilangkan rasa takut Anda dengan mengontrol ide-ide serta meluruskan tatapan mata kea rah audiens, lalu focus, dan kendurkan syaraf.
• Ingat baik-baik, bukan Anda saja yang sedang dilanda gelisah. Jangan merasa cemas berlebihan. Hilangkan rasa cemas Anda sebagai langkah untuk mengendalikan diri Anda.
• Batasi tujuan Anda dalam menerjemahkan logika saat menyampaikan tema pembicaraan (baik ketika menyampaikan pengertian-pengertian, perubahan perilaku, maupun arahan-arahan), dan sertakan daya pikat yang menarik perhatian pendengar.
• Jelaskan kepada audiens dan pastian keinginan dan tingkat pengetahuan mereka. Yakinlah bahwa para audiens datang untuk mendengarkan ceramah Anda, dan tidak ada sikap yang menunjukkan bahwa mereka hendak melawan Anda.
• Ingatlah bahwa Aanda harus memperhatikan jumlah audiens, siapa yang akan diberi pengarahan, serta pengalaman audiens sebelum menyampaikan suatu informasi.
• Perbarui diri Anda secara terus menerus, jauhi persiapan yang buruk atau tidak cukupnya waktu untuk mempersiapkam presentasi. Jadikan upaya-upaya pendahuluan Anda memiliki kekuatan dan keteraturan.
• Ingatlah dalam situasi seperti ini, sampaian apa yang disukai oleh orang lain agar mereka mau mendengarkan Anda sambil tambahkan apa yang Anda sukai untuk disampaikan kepada mereka.
• Ingatlah apabila tugas Anda sebagai pembicara sedangkan tugas orang lain sebagai pendengar, maka hendaklah Anda mengakhiri tugas Anda sebagai pembicara sebelum berakhir tugas orang lain sebagai pendengar.
• Jelaskan kepada audiens bagaimana melaksanakan nasihat-nasihat yang telah Anda ajukan untuk kehidupan mereka. Ambillah manfaat dari segala yang ada di sisi Anda berupa pendengaran dan penglihatan serta terus menerus mematuhi jadwal kerja.

-RasulMGM-

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators