Selasa, 27 Agustus 2024

Cara Mengusir Tikus dengan Bahan Rumahan

Cara Mengusir Tikus dengan Bahan Rumahan

Selain pasta gigi, Anda bisa mencoba bahan alami lain yang bisa Anda dapatkan di rumah Anda.

Itu termasuk kantong teh, cuka, hingga rempah-rempah yang bisa dijadikan opsi mengusir tikus, Anda bisa memilihnya salah satu.

1. Pasta gigi mint

Pasta gigi dengan rasa mint termasuk tanaman yang mengeluarkan aroma menyengat.

Anda bisa mencoba menggosokkan pasta gigi di tiang, dekat pintu, samping retakan, atau lubang tikus.

2. Kantong teh

Seperti kopi, teh juga cukup memiliki aroma khas yang mengganggu tikus. Kantong teh atau teh bekas rebusan dapat dimanfaatkan untuk mengusirnya.

Caranya, buatlah teh dengan kantong teh atau daun teh kering. Kemudian, letakkan sisa ampasnya di berbagai sudut rumah.

3. Cuka

Cuka juga mengeluarkan aroma menyengat sehingga cocok digunakan mengusir tikus.

Campurkan sedikit air dan cuka ke dalam botol semprot untuk menyemprot area yang sering dilewati tikus. Cara ini perlu dilakukan secara berkala.

4. Rempah-rempah seperti cengkih

Bumbu dapur lain seperti cengkih, lada, cabai, dan serai juga mengeluarkan aroma menyengat bagi tikus.

Bungkus rempah-rempah ini dengan kain kemudian letakkan di area yang dilewati tikus. Selain itu, bisa juga gunakan airnya sebagai semprotan.

5. Memakai bubuk kopi

Kamu juga bisa menggunakan sedikit dari stok bubuk kopi favoritmu untuk mengusir tikus.

Konsepnya tak berbeda jauh dengan cara sebelumnya, yang mana bubuk kopi menyerang penciuman si tikus.

Aroma tajam dari kopi bisa membuat tikus merasa tak nyaman dan akhirnya menghindari area yang ada aroma kopinya.

Tips Mencegah Tikus Kembali Masuk ke Rumah

Dilansir dari Gramedia, salah satu cara ampuh mengusir tikus dari rumah adalah menghilangkan sumber makanannya.

Caranya, dengan memastikan telah menyimpan makanan kering dalam wadah yang tertutup rapat.

Pastikan juga makanan sisa tidak tertinggal begitu saja di meja makan.

 

Anda bisa memasukkan sisa makanan tersebut ke dalam kulkas atau rak penyimpanan makanan.

Terakhir, bersihkan meja dari remahan makanan, sehingga tikus tidak tertarik untuk berkunjung dan mengambil sisa makanan yang ada.

Juga layaknya serangga dan hama lain, tikus sangat tertarik dengan tempat sampah.

Oleh sebab itu, pastikan tempat sampah tertutup rapat hingga tidak ada cela bagi tikus untuk menjangkaunya.

Pastikan juga untuk selalu membersihkan rumah secara teratur, karena hewan pengerat ini tak betah tinggal di lingkungan bersih.

:)

Minggu, 25 Agustus 2024

Cara kerja ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

AI adalah Artificial Intelligence, yang dalam bahasa Indonesia berarti Kecerdasan Buatan. AI merujuk pada kemampuan mesin atau perangkat lunak untuk meniru atau mereplikasi proses pemikiran dan pengambilan keputusan yang biasanya hanya dimiliki oleh manusia, seperti belajar, berpikir, dan beradaptasi dari pengalaman.

AI digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengenalan suara, pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami, robotika, dan pengambilan keputusan otomatis.

Cara kerja AI, atau kecerdasan buatan, sangat bervariasi tergantung pada jenisnya. Tetapi secara umum, AI bekerja dengan menggunakan algoritma dan model statistik untuk menganalisis data, menemukan pola, dan membuat prediksi atau keputusan berdasarkan informasi yang diberikan.

Berikut adalah beberapa langkah umum dalam cara kerja AI:

  1. Pengumpulan Data: AI memerlukan data sebagai input. Data ini bisa berupa teks, gambar, suara, atau format lainnya tergantung pada jenis AI yang digunakan.

  2. Pemrosesan Data: Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah memprosesnya. Pemrosesan data melibatkan pembersihan, normalisasi, dan transformasi data agar sesuai dengan kebutuhan algoritma yang akan digunakan.

  3. Pelatihan Model: Proses pelatihan model melibatkan memberikan data yang telah diproses ke dalam algoritma pembelajaran mesin. Algoritma ini kemudian belajar dari data tersebut dengan mencari pola dan hubungan antara variabel input dan output yang diinginkan.

  4. Validasi dan Penyesuaian: Setelah pelatihan, model perlu divalidasi untuk memastikan bahwa itu bekerja dengan baik dan mampu melakukan prediksi atau pengambilan keputusan dengan akurat. Jika diperlukan, model dapat disesuaikan dan dilatih kembali dengan menggunakan data tambahan atau mengubah parameter algoritma.

  5. Penggunaan Model: Setelah model dianggap cukup baik, ia dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Misalnya, sebuah model deteksi wajah dapat digunakan untuk mengidentifikasi wajah dalam gambar, atau sebuah model prediksi harga saham dapat digunakan untuk membuat perkiraan tentang pergerakan harga di pasar.

  6. Pemantauan dan Pemeliharaan: Proses kerja AI tidak berakhir setelah model digunakan. Penting untuk memantau kinerja model secara terus-menerus dan melakukan pemeliharaan agar model tetap akurat dan relevan seiring waktu. Ini mungkin melibatkan penyesuaian model, pengumpulan data tambahan, atau peningkatan algoritma.

Secara keseluruhan, AI bekerja dengan mengolah data, belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut untuk membuat prediksi atau keputusan. Prosedur ini dapat diulang secara iteratif untuk meningkatkan kinerja model seiring waktu.

Kamis, 22 Agustus 2024

GURU PENGGERAK JULI 2024

Guru Penggerak Program Guru Penggerak dirancang untuk membekali guru dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang efektif. Materi yang diajarkan dalam program ini sangat komprehensif dan mencakup berbagai aspek, mulai dari teori pembelajaran hingga praktik di lapangan. Secara umum, materi yang diajarkan dalam program Guru Penggerak meliputi: Paradigma dan Visi Guru Penggerak: Peserta akan diajak untuk memahami konsep dasar tentang Guru Penggerak, peran mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan, serta bagaimana membangun visi pembelajaran yang berpusat pada murid. Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid: Materi ini fokus pada pengembangan keterampilan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang aktif, menarik, dan bermakna bagi siswa. Peserta akan belajar tentang berbagai strategi pembelajaran inovatif, penilaian autentik, dan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah: Peserta akan dilatih untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola kelas, mengembangkan rekan sejawat, dan berkontribusi dalam pengembangan sekolah. Materi ini mencakup kepemimpinan tim, kolaborasi, dan pengambilan keputusan. Pengembangan Diri: Selain materi pedagogik, peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri secara pribadi. Materi ini mencakup pengembangan karakter, manajemen diri, dan refleksi diri. Lebih spesifik, beberapa topik yang mungkin dibahas dalam program Guru Penggerak antara lain: Kurikulum Merdeka: Pemahaman mendalam tentang Kurikulum Merdeka dan penerapannya di sekolah. Pembelajaran Berdiferensiasi: Strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Pembelajaran Berbasis Proyek: Pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menyelesaikan proyek nyata. Penilaian Autentik: Penggunaan berbagai bentuk penilaian yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Teknologi dalam Pembelajaran: Penggunaan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran. Kepemimpinan Transformasional: Membangun budaya sekolah yang positif dan berorientasi pada peningkatan mutu. Kolaborasi dengan Komunitas: Membangun kemitraan dengan orang tua, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Materi-materi tersebut akan disampaikan melalui berbagai metode pembelajaran, seperti: Pembelajaran daring: Melalui platform online, peserta dapat mengakses materi pembelajaran, berdiskusi dengan sesama peserta, dan berinteraksi dengan fasilitator. Lokakarya: Kegiatan tatap muka yang melibatkan diskusi kelompok, presentasi, dan praktik langsung. Pendampingan: Peserta akan didampingi oleh mentor atau coach yang berpengalaman dalam membantu mereka menerapkan pembelajaran yang telah diperoleh. Tujuan utama dari program Guru Penggerak adalah untuk: Membekali guru dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Mewujudkan visi Indonesia maju melalui pendidikan berkualitas. Dengan mengikuti program ini, diharapkan guru dapat: Merancang pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna. Memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada murid. Menjadi agen perubahan di sekolah. Membangun komunitas pembelajaran yang kolaboratif. Tidak ada kewajiban mutlak bagi semua guru untuk menjadi Guru Penggerak. Program Guru Penggerak adalah sebuah kesempatan pengembangan profesional bagi guru yang ingin meningkatkan kompetensinya dan menjadi pemimpin pembelajaran di sekolahnya. Namun, mengapa banyak guru tertarik untuk mengikuti program ini? Ada beberapa alasan kuat yang mendasarinya: Peningkatan Kompetensi: Program Guru Penggerak dirancang untuk mengembangkan berbagai kompetensi guru, mulai dari pedagogik, kepemimpinan, hingga kemampuan dalam mengelola kelas yang berpusat pada murid. Peluang Menjadi Pemimpin Pembelajaran: Guru Penggerak diharapkan menjadi agen perubahan di sekolahnya. Mereka akan berperan aktif dalam mengembangkan kurikulum, menginovasi pembelajaran, dan menjadi mentor bagi guru lain. Dukungan Komunitas: Guru Penggerak akan menjadi bagian dari komunitas yang solid, saling mendukung, dan berbagi praktik baik. Kesempatan Berkembang: Program ini membuka peluang bagi guru untuk terus belajar dan berkembang, baik secara profesional maupun pribadi. Jadi, mengapa seseorang mungkin memilih untuk menjadi Guru Penggerak? Motivasi intrinsik: Guru yang memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Visi untuk meningkatkan kualitas pendidikan: Guru yang ingin memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pendidikan di Indonesia. Keinginan untuk menjadi pemimpin: Guru yang ingin berperan aktif dalam mengubah sistem pendidikan. Meskipun tidak diwajibkan, program Guru Penggerak sangat dianjurkan bagi guru yang ingin: Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Memiliki dampak yang lebih besar bagi murid-muridnya. Berkembang menjadi pemimpin pendidikan yang inspiratif. Penting untuk diingat: Keputusan untuk menjadi Guru Penggerak adalah pilihan pribadi. Setiap guru memiliki konteks dan kebutuhan yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah guru merasa nyaman dan siap untuk mengambil langkah ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators