MEMBANGUN KNOWLEDGE COMPANY
Microsoft dikenal sebagai contoh ”learning organization yang murni”, kunci untuk menuju learning organization adalah ”knowledge management” (buku The Road Ahead, edisi kedua 1996). Prinsip dan proses Microsoft berpegan pada lima learning disciplines yang di identifikasikan oleh Peter Senge – seorang professor di Massachusetts Institute of Technology dan pengarang buku Fifth Discipline (1990). Kelima disiplin ini digambarkan sebagai dasar dari pekerjaan learning organization, yaitu :
a. Personal Mastery (Kemampuan Pribadi). Para karyawan diharapkan untuk mengembangkan kapasitas pribadi mereka untuk mencapai tujuan mereka sendiri, dan juga tujuan perusahaan, yang pada gilirannya diatur untuk mendukung usaha pribadi tersebut.
b. Mental Models (Model Mental). Mengembangkan cara berfikir yang benar untuk mengendalikan tindakan dan keputusan.
c. Shared Vision (Visi Bersama). Komitmen dari semua anggota terhadap tujuan organisasi dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Team Learning (Pembelajaran Kelompok). Mengeksploitasi kenyataan bahwa hasil pemikiran kelompok lebih besar ketimbang jumlah total dari pemikiran perorangan.
e. System Thinking (Pemikiran Sistem). Bertindak dengan dasar pemahaman bahwa tindakan dan keputusan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi mempunyai implikasi dalam preusan secara keseluruhan.
MENINGKATKAN “BANDWIDTH”
Kelima disiplin ini juga cocok dengan gambaran yang dilukiskan oleh Randall E. Stross, dalam buku The Microsoft Way (1996), mengenai Bill Gates sebagai seorang ”intelektual Praktis”. Gates terkenal sebagai seorang yang menggunakan kata ”bandwidth” untuk menggambarkan kapasitas intelektual seseorang. Gates percaya bahwa semakin besar ”bandwidth” manusiawi yang ia gunakan (dengan kata lain, semakin banyak kecerdasan kolektif dikumpulkan oleh Microsoft), semakin kuat perusahaannya.
MEMPEKERJAKAN SI SUPER SMART
Markas besar di Redmond, Washington, sudah dikenal ”dirancang bagaikan sebuah universitas”. Gates tidak hanya mencari orang-orang yang cerdas, tapi juga mereka yang super smart. Menurut Stross, orang-orang yang super cerdas mempunyai semua atribut berikut :
a. Kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru dengan sangat cepat.
b. Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan bagus dengan cepat.
c. Kemampuan untuk menghubungkan bidang pengetahuan yang berbeda.
d. Kemampuan ”linguistik” seketika untuk menginterpretasikan kode perangkat lunak.
e. Mempunyai obsesi dengan masalah pekerjaan yang ada, walaupun sedang tidak berada di tempat.
f. Kekuatan konsentrasi yang tinggi.
g. Daya ingat fotografis terhadap pekerjaan mereka.
Tambahan penekanan pada pragmatisme, kecakapan verbal, dan respons yang cepat terhadap tantangan – itu semua gambaran karakteristik dari seorang Bill Gates.
MENGGUNAKAN OTAK TERBAIK
Merekrut orang-orang terbaik saja belum cukup, bagaimana mereka ditempatkan dan diorganisasikan juga sangat menentukan untuk mendapatkan hasil yang efektif.
MEMBAGI PENGETAHUAN
Peran sang pemimpin adalah mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan, tidak hanya dengan menasehati tetapi juga dengan penghargaan khusus. Gates menolak peribahasa lama tentang ”ilmu pengetahuan adalah kekuatan”, ia berpendapat bahwa ”kekuatan tidak berasal dari ilmu pengetahuan yang tersimpan, tetapi yang saling dibagi atau ditukar dan dikelola”.
MENGELOLA PENGETAHUAN SECARA EFEKTIF
Knowledge management adalah istilah untuk menggambarkan ide yang sederhan, Anda megelola data, dokumen, dan tindakan orang. Tiga proses ini ditempatkan dalam empat area di bisnis manapun :
a. Perencanaan.
b. Costumer Service.
c. Training.
d. Kolaborasi Proyek.
MENCIPTAKAN BUDAYA KOLABORASI
Bekerja sama dan saling berbagi pengalaman penting dapat menciptakan ”level energi melonjak naik”. Gates yakin bahwa lintas-stimulasi dapat melahirkan gagasan baru, meningkatkan level kontribusi karyawan yang kurang berpengalaman, dan membuat keseluruhan perusahaan bekerja lebih ”cerdas”.
BERINVESTASI DENGAN MODAL INTELEKTUAL
Thomas A. Stewart, penulis Intellectual Capital (1997) menulis tentang ”matinya manajemen seperti yang kita ketahui”.
Tiga jenis modal intelektual, yang dijelaskan Stewart :
a. Manusia (kekuatan dan sumber daya manusia).
b. Struktural (akumulasi pengetahuan dan tata cara organisasi).
c. Pengetahuan tentang pelanggan.
MENINGKATKAN IQ PERUSAHAAN
Tantangan yang Gates hadapi adalah untuk ”meningkatkan IQ perusahaan” dalam empat cara :
a. Membangun atmosfir yang dapat meningkatkan knowledge sharing dan kolaborasi.
b. Memprioritaskan bidang-bidang tertentu yang didalamnya knowledge sharing mempunyai nilai paling tinggi.
c. Menyediakan alat-alat digital yang memungkinkan terjadinya knowledge sharing.
d. Memberikan imbalan kepada orang-orang yang berkontribusi dalam transfer pengetahuan secara penuh.
BELAJAR DARI KESALAHAN
Kegagalan Microsoft sendiri tidak pernah dilupakan tetapi disimpan sebagai bagian dari modal intelektual. Gates pernah mempublikasikan memo yang direvisi secara tahunan berjudul ”10 Kesalahan Besar Microsoft”. Tujuannya bukan untuk meratapi kesalahan tersebut, tetapi untuk mendorong para karyawan agar mengambil hikmahnya. Bagaimanapun besarnya ”perpustakaan” yang berisi pengetahuan tentang rancangan berbagai program di masa lalu, betapapun kuatnya peralatan penulis perangkat lunak distandarisasikan, dan secerdas apapun orang-orang yang dipekerjakan, tuntutan terhadap pengetahuan selalu saja jauh lebih besar.
MEMPERTAHANKAN KONTROL PASAR
Sebagian besar dari knowledge management Microsoft didedikasikan untuk mempertahankan posisi khusus perusahaan itu dalam pasar. Posisi ini sangat rentan terhadap perkembangan teknologi yang tidak dilihat atau dikontrol oleh Microsoft. Dalam beberapa kasus, pengetahuan baru dapat dibeli, dengan mengakuisisi bisnis yang terlibat atau saling bertukar informasi melelui perjanjian kemitraan. Gates menggunakan dua pendekatan itu untuk menghadapi tantangan intelektual eksternal. Tetapi ia tetap mempertahankan posisi minoritas dalam pasar dalam hal gagasan. Sebuah knowledge company tidak akan pernah bisa bersantai.
1 komentar:
nice bang
Posting Komentar